Halaman
ii
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang
Sosiologi Kontekstual XI
Untuk SMA & MA
Penulis
:
Atik Catur Budiati
Editor
:
Rudi Hermawan
Setting/Lay Out
:
Sukarno Rudy
Perwajahan
:
Wahyudin Miftakhul Anwar
Budi SW.
Ilustrator
:
Adi Wahyono
Ukuran
:
17,6 cm x 25 cm
301.07
ATI
ATIK Catur Budiati
s
Sosiologi : Kontextual untuk SMA & MA Kelas XI / penulis, Atik Catur
Budiati; editor, Rudi Hermawan ; illustrator, Adi Wahyono. — Jakarta : Pusat
Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
v, 140 hlm, : ilus. ; 25 cm
Bibliograf. : hlm. 126-127
Indeks
1. Sosiologi-Studi dan Pengajaran I. Judul
II. Rudi Hermawan III. Adi Wahyono
Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional
dari Penerbit CV Mediatama
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009
Diperbanyak oleh ....
ISBN 978-979-068-741-7
iii
Kata Sambutan
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional,
pada tahun 200
9
, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari
penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs
internet (
website
) Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang
memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran
melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 200
7.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta
karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan
secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (
down load
)
,
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.
Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya
harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan
bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa
dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di
luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada
para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini
sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan
mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta,
Juni
2009
Kepala Pusat Perbukuan
iv
Kata Pengantar
Berkat rahmat dan hidayah dari Tuhan Yang Maha Esa, serta
dorongan untuk menyukseskan program pendidikan di SMA/MA, maka
penyusunan buku Sosiologi Kontekstual ini dapat kami selesaikan.
Dalam buku ini kalian diberi bekal untuk dapat menerapkan segala
ilmu yang dipelajari melalui uraian materi, kolom fakta sosial, analisis sosial,
dinamika sosial, uji kompetensi, proyek, serta latihan soal-soal semester
dan akhir tahun.
Kami menyadari bahwa buku ini masih terdapat kekurangan, maka
kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan dan penyempurnaan penerbitan berikutnya.
Surakarta,
Mei 2007
Penulis
v
Daftar Isi
Kata Sambutan
............................................................................................
iii
Kata Pengantar
............................................................................................
iv
Daftar Isi ................................................................................................ v
Bab I
Struktur Sosial ...........................................................................
1
A. Struktur Sosial ......................................................................
4
B
. Diferensiasi Sosial .................................................................
6
C. Stratifikasi Sosial ...................................................................
1 1
Bab II
Konflik Sosial
.............................................................................
1 9
A. Konflik
....................................................................................
2 1
B. Integrasi Sosial sebagai Penyelesaian ................................
2 5
Bab III
Mobilitas Sosial
..........................................................................
3 3
A. Mobilitas Sosial .....................................................................
3 5
B
. Cara Melakukan Mobilitas Sosial ......................................
3 9
C. Dampak Mobilitas Sosial ....................................................
4 4
Latihan Soal-soal Semester Gasal
...........................................................
5 0
Bab IV
Kelompok Sosial pada Masyarakat Multikultural
..........
5 5
A. Kelompok Sosial, Suku Bangsa, dan Masyarakat
Multikultural
.........................................................................
5 7
B. Penyebaran Budaya Antarkelompok Sosial ....................
6 1
Bab V
Dinamika Kelompok Sosial dalam Masyarakat
M
ultikultural ..............................................................................
7 1
A. Masyarakat
M
ajemuk ..........................................................
7 3
B. Masyarakat Multikultural ...................................................
7 7
C. Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural .......
8 1
Bab VI
Keanekaragaman
B
udaya Nusantara .................................
9 1
A. Masalah-masalah Akibat Keanekaragaman dan
Perubahan Kebudayaan
......................................................
9 3
B. Pengembangan Potensi Lokal dan Nasional sebagai
Alternatif Solusi Keanekaragaman ....................................
9 9
C. Penentuan Sikap Kritis terhadap Hubungan
Keanekaragaman dan Perubahan Kebudayaan ..............
108
D. Pengembangan Sikap Toleran dan Empati Sosial
terhadap Hubungan Keanekaragaman dan
Perubahan Kebudayaan ......................................................
114
Latihan Soal-soal Semester Genap
.........................................................
122
Latihan Soal-soal Akhir T
ahun
..............................................................
125
Glosarium .....................................................................................................
129
Daftar Pustaka .............................................................................................
131
Indeks
.........................................................................................................
128
Kunci Jawaban Sosiologi XI
....................................................................
134
1
Struktur Sosial
Bab I
Sumber gambar
:
Solopos, 16 November 2005
Tujuan Pembelajaran:
Sesudah kalian aktif mengikuti pokok bahasan dalam bab ini, maka kalian diharapkan dapat
mengidentifikasi adanya struktur sosial, diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial dalam
masyarakat.
Struktur Sosial
Unsurnya
Struktur Sosial
mencakup
terdiri
Kelompok Sosial
Lembaga Sosial
Norma-norma Sosial
Stratifikasi Sosial
meliputi
Perbedaan Ras
Suku Bangsa
Agama
Gender
Diferensiasi Sosial
Stratifikasi Sosial
bersifat
Tertutup
Terbuka
Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajarilah peta
konsepnya!
•
Struktur sosial
•
Masyarakat
•
Stratifikasi sosial
•
Interaksi sosial
•
Diferensiasi sosial
Kata kunci
Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajari dan
ingatlah beberapa kata kuncinya!
2
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
Sumber:
Tempo, 28 September 2003
Gambar 1.1
Timbulnya lapisan sosial dalam masyarakat karena ada
penghargaan terhadap sesuatu hal seperti pangkat, jabatan,
dan kedudukan seseorang dalam masyarakat
Kalian tentu tahu manusia adalah makhluk sosial? Mengapa
demikian? Tentu saja karena manusia tidak pernah dapat hidup seorang
diri. Manusia harus selalu hidup berkelompok untuk bisa bertahan dan
melangsungkan hidupnya. Kalau kalian lihat sejarah peradaban manusia
jelas terlihat bagaimana hubungan manusia dengan manusia lain dalam
menghadapi bahaya dan tantangan lingkungan sekitarnya sebagai wujud
dalam proses adaptasi. Dengan demikian, setiap individu tidak bebas dan
senantiasa terlibat dalam interaksi sosial dengan sesama warga
kelompoknya sejak ia dilahirkan. Pada saat manusia lahir ke dunia, ia
akan dihadapkan pada aturan-aturan dimana ia lahir.
Dalam proses interaksi sosial tersebut, muncul apa yang dinamakan
sebuah penghargaan terhadap sesuatu hal. Penghargaan yang lebih tinggi
terhadap sesuatu hal menyebabkan hal tersebut pada kedudukan yang
lebih tinggi. Gejala tersebut menyebabkan timbulnya lapisan sosial dalam
masyarakat yang merupakan pembedaan posisi seseorang atau suatu
kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda secara vertikal. Hal ini
pernah disampaikan oleh Pitirim Sorokim yang menyebutkan bahwa
sistem lapisan dalam masyarakat merupakan ciri yang tetap dan umum
3
Struktur Sosial
Sumber:
Indonesian Heritage 9
dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Siapa yang memiliki sesuatu
yang berharga dalam jumlah banyak dianggap oleh masyarakat
mempunyai kedudukan dalam lapisan atas.
Selain pembedaan masyarakat secara hierarkis kita juga mengenal
pembedaan sosial yang sifatnya tidak hierarkis yaitu pembedaan agama,
ras, suku bangsa, dan jenis kelamin. Nah pembedaan-pembedaan dalam
masyarakat secara horisontal maupun vertikal merupakan bagian struktur
sosial yang ada dalam masyarakat.
Struktur sosial mempunyai beragam bentuk di dalam masyarakat.
Bentuk-bentuk struktur sosial tersebut adalah pelapisan sosial, stratifikasi
sosial, dan diferensiasi sosial. Yang membedakan ketiga bentuk tersebut
merupakan status dan peran yang dimiliki setiap individu di dalam
masyarakat. Akan tetapi secara prinsipil bentuk-bentuk tersebut dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga macam kelas, yaitu kelas ekonomis, kelas
politis, dan yang didasarkan pada jabatan-jabatan tertentu dalam
nasyarakat. Umumnya ketiga bentuk tadi mempunyai hubungan yang
erat satu dengan yang lainnya, dimana terjadi saling memengaruhi. Untuk
lebih jelasnya mengenai struktur sosial ini, maka pelajari penjelasan di
bawah ini!
Fakta sosial
“Coba kembangkan wawasan Kontekstual kalian”
Apa saja yang dapat
kalian ungkapkan dari
fakta sosial dalam gambar
berikut ini berkaitan
dengan struktur sosial
yang ada dalam masya-
rakat?
4
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
A.
Struktur Sosial
Struktur sosial adalah jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu
kaidah atau norma-norma sosial, lembaga sosial, kelompok sosial serta lapisan
sosial. Proses struktur sosial berjalan dengan lancar apabila jalinan di dalam
unsur-unsur sosial tersebut tidak mengalami kegoncangan pada unsur yang
lain. Unsur-unsur struktur sosial suatu masyarakat terdiri dari:
1.
kelompok-kelompok sosial,
2.
lembaga-lembaga sosial,
3.
kaidah-kaidah atau norma-norma sosial,
4.
lapisan-lapisan sosial atau stratifikasi sosial.
Menurut Raymond Flirth (1985:78), struktur sosial merupakan suatu
pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi
dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga dimana orang
banyak tersebut ambil bagian. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto,
bahwa struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan yang lebih
fundamental yang memberikan bentuk dasar pada masyarakat yang
memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara
organisasi. Organisasi berkaitan dengan pilihan atau keputusan dalam
hubungan-hubungan sosial secara aktual.
Diferensiasi kondisi struktur sosial masyarakat Indonesia menurut
Furnivall adalah pertama, diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan
adat istiadat (
custom differentiation
) karena perbedaan etnik, budaya,
agama, dan bahasa. Kedua, diferensiasi yang disebabkan oleh struktural
(
structural differentiation
) disebabkan oleh kemampuan untuk mengakses
ekonomi dan politik, sehingga menyebabkan kesenjangan sosial diantara
etnik yang berbeda.
Terjadinya struktur sosial di dalam masyarakat sebagai akibat dari
adanya proses pertumbuhan masyarakat berlangsung secara alamiah.
Namun ada pula struktur sosial yang dibentuk dengan sengaja untuk
mencapai suatu tujuan bersama. Pada struktur sosial yang terjadi secara
ilmiah biasanya terbentuk atas dasar kepandaian, tingkat umur, sifat keaslian
keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat, dan juga mungkin harta
dalam batas-batas tertentu. Struktur sosial ini mempunyai keeratan yang
kuat sehingga bentuk ini tidak menimbulkan kerawanan konflik di dalam
masyarakat. Karena terjadi secara ilmiah struktur sosial ini tidak memiliki
orientasi tertentu dan juga sudah menjadi kesepakatan di masyarakat.
5
Struktur Sosial
Pada struktur sosial yang dibuat dengan sengaja biasanya atas dasar
kepentingan politik maupun ekonomi. Dua kepentingan inilah yang
menjadi kebutuhan pokok dalam bermasyarakat. Struktur sosial yang
demikian jelas akan menimbulkan kerawanan konflik di masyarakat. Hal
ini dikarenakan sifat struktur sosial ini hanya menguntungkan kelompok
sosial tertentu yang minoritas dan kelompok yang mayoritas hanya sebagai
pelaksana dari struktur sosial, sehingga ketidakadilan muncul di
masyarakat yang nantinya menimbulkan konflik.
Pembentukan struktur sosial dalam masyarakat tergantung dari
elemen-elemen pembentuknya. Setiap elemen ini sangat erat hubungannya
sehingga harus terpenuhi. Tanpa satu elemen saja, maka struktur sosial
didalam masyarakat tidak terwujud secara sempurna. Elemen-elemen
tersebut di antaranya:
1.
Status Sosial
Status sosial adalah keadaan atau posisi seseorang dalam masyarakat
yang meliputi keseluruhan posisi sosial yang terdapat dalam kelompok
besar masyarakat dari yang paling rendah sampai paling tinggi. Status
sosial terbagi:
a.
Ascribed status,
adalah status yang diberikan seseorang secara
otomatis melalui kelahiran. Misalnya, gelar ningrat.
b
.
Achieved status,
adalah status yang didapat seseorang melalui usaha
sendiri. Latar belakang status ini adalah bersekolah, mempelajari
keterampilan, berteman, dan menciptakan sesuatu yang baru.
Misalnya, sarjana.
c.
Assigned status,
adalah status yang diberikan seseorang karena telah
berjasa melakukan sesuatu untuk masyarakat. Misalnya, pahlawan.
2.
Peran Sosial (
Role
)
Merupakan seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati
suatu posisi atau status sosial tertentu. Di dalam struktur sosial peran sangat
penting untuk menjadi stabilisator
. Seperti pandangan fungsionalisme peran
mampu menstabilkan tindakan-tindakan dalam masyarakat. Tetapi peran
sosial bisa menjadi tidak berfungsi karena adanya pembatasan interaksi
individu.
6
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
3.
Kelompok Sosial
Merupakan sejumlah orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai
dan harapan yang sama, serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi.
Kelompok sosial juga sangat vital dalam struktur sosial karena sebagian
besar interaksi sosial di masyarakat berlangsung dalam kelompok.
4.
Institusi (Lembaga Sosial)
Merupakan pola terintegrasi dari kepercayaan dan perilaku yang
dipusatkan pada kebutuhan dasar sosial. Melalui institusi ini struktur sosial
dalam masyarakat akan terlihat dan juga akan menjadi aspek yang
fundamental.
Analisis Sosial
“Coba kembangkan rasa keingintahuan kalian!
Buatlah kelompok diskusi kemudian amati dan analisislah struktur
sosial yang ada dalam masyarakat tempat tinggal kalian!
Setelah kalian memperoleh data-data yang diperlukan, diskusikan
dan kemukakan pendapat kalian masing-masing!
B.
Diferensiasi Sosial
Keadaan yang berbeda-beda dalam masyarakat secara horizontal
berdasarkan kriteria tertentu disebut diferensiasi sosial. Faktor-faktor yang
dijadikan dasar pembedaan tidak menunjukkan gejala adanya tingkatan.
Ada 4 macam bentuk diferensiasi sosial, antara lain:
1.
Diferensiasi Sosial berdasarkan Perbedaan Ras
Konsep ras melahirkan jejak asal usul dalam diskursus biologis
Darwinisme sosial yang menitikberatkan adanya garis keturunan dan jenis-
jenis manusia. Ras biasanya mengacu kepada karakteristik biologis dan
fisik yang diyakini dimana yang paling menonjol adalah warna kulit.
Menurut P
aul Horton dan Charles Hunt (1999:60), ras adalah suatu
kelompok manusia yang agak berbeda dengan kelompok-kelompok
lainnya dalam segi ciri-ciri fisik bawaan, disamping itu banyak juga
ditentukan oleh pengertian yang digunakan oleh masyarakat. Menurut
Koentjaraningrat, ras adalah suatu golongan manusia yang menunjukkan
berbagai ciri tubuh yang tertentu dengan suatu frekuensi yang besar. Dari
7
Struktur Sosial
pengertian tersebut, nampak jelas bahwa ras merupakan penggolongan
yang bersifat jasmaniah. Tetapi dalam perkembangannya, konsepsi tentang
aneka warna ciri tubuh manusia telah banyak menimbulkan kesedihan
dan kesengsaraan yang disebabkan oleh adanya kesalahpahaman yang
besar mengenai ras.
Al Kroeber (dalam Horton dan Cooly, 1999:60) membuat klasifikasi
ras di dunia atas lima ras yaitu Australoid, Mongoloid, Kaukasoid, Negroid,
dan ras-ras khusus.
a.
Austroloid
yaitu penduduk asli Australia (Aborigin).
b.
Mongoloid
yaitu penduduk asli wilayah Asia dan Amerika, antara
lain:
1)
Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur).
2)
Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina,
dan penduduk asli Taiwan).
3)
American Mongoloid (Penduduk asli Amerika).
c.
Kaukasoid
yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan
Asia antara lain:
1)
Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik).
2)
Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur).
3)
Mediteranian (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab
dan Iran).
4)
Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka).
d.
Negroid
adalah penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia antara
lain:
1)
African Negroid (Benua Afrika).
2)
Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal
dengan orang Semang, Filipina).
3)
Melanesian (Irian, Melanesia).
e.
Ras-ras khusus
adalah ras yang tidak dapat diklasifikasikan dalam
keempat ras pokok, antara lain:
1)
Bushman (Gurun Kalahari - Afrika Selatan).
2)
Veddoid (Pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan).
3)
Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia).
4)
Ainu (Pulau Karafuto dan Hokaido Jepang).
Dari berbagai macam ras yang ada di dunia, nenek moyang bangsa
Indonesia merupakan campuran penduduk asli dengan bangsa pendatang
yaitu Austronesia yang menetap di Indonesia di kepulauan bagian barat,
bangsa Papua Melanesoid yang menetap di kepulauan bagian timur dan
bangsa Wedoid yang berasal dari Sri Lanka. Adapun ciri-ciri bangsa Melayu
8
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
Mongoloid atau Austronesia adalah
rambut ikal atau lurus, muka agak
bulat, kulit sawo matang atau
kekuning-kuningan. Ciri-ciri bangsa
Melanesoid adalah rambut keriting
kecil-kecil, bibir tebal, dan kulit hitam.
Ciri-ciri bangsa wedoid adalah
perawakan ke
cil, kulit sawo matang,
dan rambut berombak.
Nah, dari ciri-ciri ras tersebut,
sesuaikah dengan mayoritas ciri fisik
bangsa Indonesia? Melalui
pemaparan tersebut diharapkan
kalian dapat melihat bahwa
perbedaan ciri fisik setiap manusia
menentukan asal nenek moyang
sehingga tidak perlu dijadikan
sebuah perdebatan atau-pun
pengucilan diri.
Pada perkembangannya, para ahli sosiologi menggunakan istilah
kelompok etnik untuk menyebutkan setiap bentuk kelompok baik
kelompok ras maupun yang bukan kelompok ras yang secara sosial
dianggap berada dan telah mengem-bangkan subkulturnya sendiri. Atau
bisa dikatakan kelompok etnik adalah kelompok yang diakui oleh
masyarakat dan oleh kelompok etnik itu sendiri sebagai suatu kelompok
yang tersendiri. Walaupun perbe-daan kelompok dikaitkan dengan nenek
moyang tertentu namun ciri-ciri pengenalnya dapat berupa bahasa, agama,
wilayah kediaman, kebangsaan, bentuk fisik, atau gabungan dari beberapa
ciri tersebut.
2.
Diferensiasi Sosial berdasarkan Suku Bangsa
Gejala sosial yang tidak terlihat secara nyata di dalam kehidupan sehari-
hari tetapi yang mendasar dan mendalam di dalam kehidupan masyarakat
Indonesia dapat dilihat melalui suku bangsa. Melalui suku bangsa inilah
sebuah prinsip yang dikembangkan anggotanya mempunyai kekuatan sosial
yang tidak bisa ditawar ataupun dibendung. Suku bangsa adalah golongan
sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya karena mempunyai ciri-
ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul dan tempat asal
serta kebuday
aannya. Adapun ciri-ciri suku bangsa adalah:
Dinamika Sosial
Kebiasaan melakukan tennis, mendaki
gunung, musik jazz, dan masakan cina, serta
perjalanan budaya maupun majalah ilmiah
adalah menjadi gaya hidup di kalangan RAS
yang berada di Negara-negara maju.
Kegiatan-kegiatan ini lebih banyak
ditemukan pada kelas-kelas menengah
intelektual. Secara bersama-sama praktik
itu mendekripsikan sebuah “habitus”.
Maksudnya, sebuah kandungan yang
ditentukan oleh posisi sosial yang
mengharuskan kita melihat dunia akan
bagaimana bertindak di dalamnya. Habitus
diterjemahkan melalui gaya hidup politik,
moral, dan estetika. Habitus hanya
merupakan keseluruhan norma serta cara
bertindak yang memungkinkan kita untuk
menciptakan dan mengembangkan strategi-
strategi.
Sumber:
Sosiologi, Daniel Barth
9
Struktur Sosial
a.
Secara tertutup berkembang biak dalam kelompoknya.
b.
Memiliki nilai-nilai dasar yang terwujud dan tercermin dalam
kebudayaan.
c.
Mewujudkan arena komunikasi dan interaksi.
d.
Mempunyai anggota yang mengenali dirinya serta dikenal oleh orang
lain sebagai bagian dari satu kategori yang dibedakan dengan yang lain.
Suku bangsa menurut Barth (Dahrum Usman dalam www.neonovan.
topcities.com/etnokonflik.htm) adalah sebuah pengorganisasian sosial
mengenai jatidiri yang askriptif dimana anggota suku bangsa mengaku
sebagai anggota suatu suku bangsa karena dilahirkan oleh orang tua dari
suku bangsa tertentu atau dilahirkan dari daerah tertentu. Menurut
Koentjaraningrat, suku bangsa adalah kelompok manusia yang terikat oleh
kesadaran dan identitas kesatuan kebudayaan sedangkan kesadaran dan
identitas tadi seringkali dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
Ketika seseorang yang menjadi bagian dari suku bangsa tertentu
mengadakan interaksi maka akan nampak adanya simbol-simbol atau
karakter khusus yang digunakan untuk mengekspresikan perilakunya
sesuai dengan karakteristik suku bangsanya. Misalnya, ciri-ciri fisik atau
rasial, gerakan-gerakan tubuh atau muka, ungkapan-ungkapan
kebudayaan, nilai-nilai budaya serta keyakinan keagamaan. Seseorang
yang dilahirkan dalam keluarga suatu suku bangsa maka sejak
dilahirkannya mau tidak mau harus hidup dengan berpedoman pada
kebudayaan suku bangsanya sebagaimana yang digunakan oleh orangtua
dan keluarganya dalam merawat dan mendidiknya sehingga menjadi
manusia sesuai dengan konsepsi kebudayaannya tersebut.
Menurut R Narol (Budhisantosa dalam www.pk.ut.ac.id/jsi/
Ibuhdi.htm), kriteria untuk menetukan suatu bangsa adalah adanya
kesatuan masyarakat seperti:
a.
Daerahnya dibatasi oleh satu desa atau lebih.
b.
Daerahnya dibatasi oleh batas-batas tertentu secara politis dan
administratif.
c.
Batas daerahnya ditentukan oleh rasa identitas penduduknya sendiri.
d.
Warganya memiliki satu bahasa atau satu logat bahasa.
e.
Penduduknya menempati suatu wilayah geografis tertentu.
f.
Keadaan daerahnya ditentukan oleh kesatuan ekologi.
g.
Anggota-anggotanya mempunyai pengalaman sejarah yang sama.
h.
Frekuensi interaksi sesama anggota masyarakatnya tinggi.
i.
Susunan sosialnya seragam.
10
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
Hasil penelitian C. Van Vollenhoven menyebutkan bahwa Indonesia
memiliki 19 lingkungan adat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia
yang kemudian diperbaharui oleh B. Tar Haar menjadi 24 lingkungan adat.
Di seluruh Indonesia tercatat kurang lebih ada 656 suku bangsa dengan
bahasa lokal sekitar 300 macam.
3.
Diferensiasi Sosial berdasarkan Agama
Agama menurut Emile Durkheim adalah suatu sistem kepercayaan
beserta paktiknya berkenaan dengan hal sakral yang menyatukan
pengikutny
a dalam suatu komunitas moral. Agama berisi tentang:
a.
sesuatu yang dianggap sakral melebihi kehidupan duniawi dan
menimbulkan rasa kekaguman dan penghormatan,
b.
sekumpulan kepercayaan tentang hal yang dianggap sakral, dan
c.
penegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual yaitu aktivitas
keagamaan.
Diferensiasi sosial berdasarkan agama terwujud dalam kenyataan
sosial bahwa masyarakat terdiri atas orang-orang yang menganut suatu
agama tertentu termasuk dalam suatu komunitas atau golongan yang
disebut umat. Di Indonesia muncul agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu,
Budha, dan Khong Hu Cu.
Clifford Geertz membagi masyarakat Islam Jawa menjadi tiga
golongan yaitu golongan santri (golongan kehidupan muslim yang taat),
golongan abangan (golongan muslim yang lebih terkait pada norma-norma
sosial dan cultural), dan golongan priyayi (golongan yang berasal dari kaum
bangsawan atau terpelajar).
Ikatan sosial agama berbeda dengan dasar ikatan lain seperti ras, suku
bangsa, pekerjaan, atau lainnya. Agama berkaitan dengan kepribadian
yang langsung menyentuh pada aspek emosional masyarakat penganutnya
sehingga hal ini seringkali menjadi penyebab timbulnya disintegrasi sosial
dalam masyarakat. Berbagai keyakinan dan kepercayaan yang dibentuk
oleh masyarakat yang menganggap agamanyalah yang paling benar
merupakan pemicu terjadinya konflik.
4.
Diferensiasi Sosial Berdasarkan Gender
Pembedaan gender adalah cara berperilaku bagi pria dan wanita yang
sudah ditentukan oleh kebudayaan yang kemudian menjadi bagian dari
kepribadiannya. Studi gender pada dasarnya memperhatikan konstruksi
budaya dari dua makhluk hidup yaitu pria dan wanita. Studi ini menguji
persamaan dan perbedaan pengalaman dan interpretasi keduanya dalam
11
Struktur Sosial
Sumber:
.....
berbagai konteks mengambil artian fundamental atas persepsi terhadap
berbagai jenis hubungan sosial.
Peran gender yaitu pola-pola sikap dan tingkah laku yang diharapkan
oleh masyarakat berdasarkan jenis kelamin dibuat oleh masyarakat dan
diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui agen sosial
seperti keluarga, kelompok bermain, dan media massa.
Fakta Sosial
“Coba kembangkan wawasan kebinekaan kalian!”
Coba kalian perhatikan gambar berikut!
Jelaskan dan hubungkan dengan emansipasi wanita pada masa
sekarang!
Sumber:
Suara Merdeka, 18 Oktober 2005
C.
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial selalu dijumpai dalam masyarakat. Hal ini terjadi
karena adanya ukuran-ukuran tertentu yang menjadi dasar pelapisan
tersebut, ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Ukuran-ukuran
seperti uang, pendidikan, keturunan merupakan dasar dari terjadinya
stratifikasi sosial.
12
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
Stratifikasi sosial berasal dari bahasa Latin '
stratum
' yang berarti
tingkatan dan '
socius
' yang berarti teman atau masyarakat. Secara harfiah
stratifikasi sosial berarti tingkatan yang ada dalam masyarakat. Beberapa
ahli sosiologi memberikan definisi stratifikasi sosial sebagai berikut.
1.
Peter Berger
Stratifikasi sosial adalah penjenjangan masyarakat menjadi hubungan
atasan-bawahan atas dasar kekuasaan, kekayaan, dan kehormatan.
2.
Paul B Horton dan Chester L
Hunt
Stratifikasi sosial berarti sistem
perbedaan status yang berlaku
dalam masyarakat.
3.
Robert M.Z Lawang
Stratifikasi sosial adalah peng-
golongan orang-orang yang ter-
masuk dalam suatu sistem sosial
tertentu ke dalam lapisan-lapisan
hierarkis menurut dimensi kekuasaan
dan prestise.
4.
Karl Marx
Stratifikasi sosial adalah peng-
golongan dalam masyarakat yang
berdasarkan pada orientasi ekonomi.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah
pembedaan anggota masyarakat berdasarkan status yang diwujudkan
dalam tingkatan masyarakat dari yang paling tinggi sampai yang paling
rendah.
Satu pertanyaan menarik adalah mengapa stratifikasi sosial selalu ada
dalam masyarakat? Menurut Selo Soemardjan bahwa sesuatu yang
dihargai itu dapat berupa uang atau benda-benda lain yang bernilai
ekonomis, politis, agama, sosial, maupun kultural. T
erjadinya lapisan sosial
dalam masyarakat dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu:
1.
Sistem pelapisan mungkin berpokok pada sistem pertentangan dalam
masyarakat. Sistem demikian hanya mempunyai arti yang khusus
bagi masyarakat-masyarakat tertentu yang menjadi objek penelitian.
Dinamika Sosial
Pada zaman kuno dahulu, seorang ahli
filsafat dari Yunani yang kenamaan yaitu
Aristoteles pernah mengatakan bahwa di
dalam tiap-tiap negara terdapat tiga
unsur, yaitu mereka yang kaya sekali,
mereka yang melarat, dan mereka yang
berada di tengah-tengahnya. Ucapan
demikian itu sedikit banyaknya
membuktikan bahwa di zaman itu, dan
diduga pada zaman-zaman sebelumnya,
orang telah mengakui adanya lapisan-
lapisan di dalam masyarakat yang
mempunyai kedudukan bertingkat-tingkat
dari bawah ke atas.
Sumber:
Sosiologi suatu pengantar, Soerjono
Soekanto: 1982.
13
Struktur Sosial
2.
Sistem pelapisan dapat dianalisis dalam ruang lingkup unsur-unsur
sebagai berikut.
a.
Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, seperti penghasilan,
kekayaan, keselamatan, wewenang, dan lain-lain.
b.
Sistem pertanggaan yang diciptakan para warga masyarakat
(prestise dan penghargaan).
c.
Kriteria sistem pertentangan yaitu apakah didapat berdasarkan
kualitas pribadi, keanggotaan kelompok kerabat tertentu, milik,
wewenang, atau kekuasaan.
d.
Lambang-lambang kedudukan seperti tingkah laku hidup, cara
berpakaian, perumahan, dan lain-lain.
e.
Mudah atau sukarnya bertukar kedudukan.
f.
Solidaritas di antara individu-individu atau kelompok-kelompok
yang menduduki kedudukan yang sama dalam sistem sosial
masyarakat.
Ukuran atau kriteria yang biasanya
dipakai untuk menggolongkan anggota
masyarakat ke dalam pelapisan tersebut
adalah sebagai berikut.
1.
Ukuran kekayaan, barang siapa
memiliki kekayaan yang paling
banyak akan menempati pelapisan
teratas. Kekayaan tersebut misalnya,
dapat dilihat dari bentuk rumah,
mobil pribadinya, atau jumlah uang
yang dimiliki.
2.
Ukuran kekuasaan, barang siapa
memiliki kekuasaan atau wewenang
terbesar akan menempati pelapisan
yang tinggi dalam lapisan sosial
masyarakat yang bersangkutan
3.
Ukuran kehormatan, orang yang dihormati dan disegani akan menda-
patkan tempat pelapisan tinggi dan ini biasanya terdapat pada
masyarakat yang masih tradisional. Ukuran kehormatan ini biasanya
terlepas dari ukuran kekayaan dan kekuasaaan. Misalnya, orang tua
yang dianggap berjasa dalam masyarakatnya.
4.
Ukuran ilmu pengetahuan, digunakan sebagai salah satu faktor atau
dasar pembentukan pelapisan sosial di dalam masyarakat yang
menghargai ilmu pengetahuan.
Sumber:
Ensiklopedi Umum untuk
Pelajar
Gambar 1.2
Masyarakat Bali
masih mempunyai bentuk stratifikasi
yang baku.
14
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
Pelapisan sosial dapat bersifat tertutup dan terbuka. Sistem tertutup
jelas terlihat pada masyarakat India yang berkasta. Ciri-ciri kasta di India
adalah:
1.
Keanggotaan pada kasta diperoleh karena warisan/kelahiran. Anak
yang lahir memperoleh kedudukan karena orang tuanya.
2.
Keanggotaan yang diwariskan tadi berlaku seumur hidup oleh karena
seseorang tak mungkin mengubah kedudukannya kecuali bila
dikeluarkan dari kastanya.
3.
Perkawinan bersifat endogamy artinya harus dipilih dari orang yang
sekasta.
4.
Hubungan dengan kelompok-kelompok sosial lainnya bersifat
terbatas.
5.
Kesadaran pada keanggotaan suatu kasta yang tertentu, terutama
nyata dari nama kasta, identifikasi anggota pada kastanya,
penyesuaian diri yang ketat terhadap norma-norma kasta dan lain
sebagainya.
6.
Kasta diikat oleh kedudukan-kedudukan yang secara tradisional telah
ditetapkan.
7.
Prestise suatu kasta benar-benar diperhatikan.
Sistem pelapisan sosial tertutup membatasi kemungkinan seseorang
untuk pindah dari satu lapisan ke lapisan yang lain baik lapisan atas
maupun lapisan bawah. Di dalam sistem pelapisan yang demikian itu satu-
satunya jalan untuk masuk menjadi anggota atau warga suatu pelapisan
tertentu hanyalah melalui kelahiran. Perhatikan bagan di bawah ini.
Bagan 1.1
Bentuk sifat stratifikasi sosial tertutup
15
Struktur Sosial
Pada sistem pelapisan terbuka, setiap anggota masyarakat mempunyai
kesempatan untuk naik ke pelapisan sosial yang lebih tinggi karena
kemampuan dan kecakapannya sendiri atau turun ke pelapisan sosial yang
lebih rendah bagi mereka yang tidak cakap dan tidak beruntung.
Seseorang dapat pula mencapai kelas sosial yang lebih tinggi.
Seseorang dapat pula “dikeluarkan” apabila tidak sanggup melaksanakan
hak-haknya dan kewajibannya sesuai kelas sosial yang disandangnya. Jadi
sistem stratifikasi sosial terbuka bersifat sementara karena gerak sosial
(mobilitas sosial) dari satu status ke status yang lainnya dapat terjadi setiap
saat dan di mana saja. Sistem stratifikasi sosial pada masyarakat terbuka
didorong oleh beberapa faktor sebagai berikut.
1.
Perbedaan ras dan sistem sosial budaya (adat istiadat).
2
.
Pembagian tugas (spesialisasi).
3.
Kelangkaan hak dan kewajiban.
Perhatikan bagan stratifikasi sosial masyarakat terbuka di bawah ini.
Bagan 1.2
Bentuk sifat stratifikasi sosial terbuka.
Menurut Davis dan Moore (dalam Ritzer, 2000:118), stratifikasi sosial
sebagai fenomena sosial yang penting. Artinya tidak ada masyarakat yang
tidak terstratifikasi. Hal ini karena setiap masyarakat memiliki kebutuhan
dan kepentingan yang berbeda-beda sehingga dengan adanya stratifikasi
social maka semua perbedaan itu diakomodasi masing-masing anggota
masyarakat. Sistem stratifikasi tidak mengacu kepada individu dari dalam
sistem stratifikasi tetapi lebih kepada posisi (kedudukan).
Posisi tinggi dalam stratifikasi sosial memiliki nilai prestise, kekuasaan,
dan bahkan pendapatan yang tinggi. Tetapi apakah setiap orang mampu
mengisi posisi yang tinggi? Cobalah kalian perhatikan di lingkungan
sekitar Anda? Bagaimana cara anggota masyarakat untuk mencapai posisi
yang lebih tinggi.
16
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
Analisis Sosial
“Coba kembangkan apresiasi kalian terhadap stratifikasi sosial!”
Coba kalian kunjungi suatu daerah di luar kota tempat tinggal kalian.
Amati dan carilah informasi mengenai stratifikasi sosial yang ada
dalam masyarakat tersebut!
Rangkuman
1.
Struktur sosial adalah jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok
yaitu kaidah-kaidah atau norma-norma sosial, lembaga-lembaga
sosial, kelompok-kelompok sosial serta lapisan-lapisan sosial.
2.
Diferensiasi sosial adalah keadaan yang berbeda-beda dalam
masyarakat secara horisontal berdasarkan kriteria tertentu. Ada
empat macam bentuk diferensiasi sosial, yaitu diferensiasi sosial
berdasarkan: perbedaan ras, suku bangsa, agama, dan gender.
3.
Stratifikasi sosial terjadi karena adanya ukuran-ukuran tertentu
yang menjadi dasar pelapisan dalam masyarakat.
4.
Selama dalam suatu masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan
setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai,
maka hal itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan
adanya sistem berlapis-lapisan dalam masyarakat itu.
5.
Adanya sistem berlapis-lapis di dalam masyarakat, dapat terjadi
dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu,
tetapi ada pula yang dengan sengaja disusun untuk mengejar
suatu tujuan bersama.
6.
Funsi stratifikasi sosial (sistem berlapis-lapisan dalam masyarakat)
antara lain, untuk memecahkan persoalan yang dihadapi
masyarakat yaitu penempatan individu dalam tempat-tempat
yang tersedia dalam struktur sosial dan mendorongnya agar
melaksanakan kewajiban yang sesuai dengan kedudukan serta
peranannya. Pengisian tempat tempat tersebut merupakan daya
pendorong agar masyarakat bergerak sesuai dengan fungsinya.
17
Struktur Sosial
Uji Kompetensi
A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda
silang (X) pada huruf
a, b, c, d,
atau
e
!
1.
Di dalam sistem sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-
kelompok sosial dan lapisan sosial disebut ... .
a.
organisasi sosial
d.
struktur sosial
b.
diferensiasi sosial
e.
masy
arakat
c.
stratifikasi sosial
2.
Diferensiasi sosial digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu ... .
a.
sosial dan budaya
d.
biologis dan sosial
b.
phisik dan psikis
e.
budaya dan norma sosial
c.
vertikal dan horizontal
3.
Pembedaan sosial secara horisonal berarti pembedaan semata-
mata didasari pada ... .
a.
pengelompokan sosial
d.
suku bangsa
b.
status sosial yang dimiliki e.
perbedaan bangsa
c.
garis keturunan
4.
Pernyataan di bawah ini merupakan diferensiasi jenis kelamin
adalah ... .
a.
laki-laki dan perempuan merupakan konstruksi sosial budaya
yang diciptakan oleh manusia
b.
pembedaan laki-laki dan perempuan mengarah pada
kewajiban dan hak yang berbeda
c.
temperamen laki-laki dan perempuan berbeda
d.
struktur tubuh berpengaruh pada kondisi kerja
e.
laki-laki dan perempuan merupakan kategori sosial yang
diperoleh sejak lahir
5.
Orang yang lebih tua adalah penentu setiap kebijaksanaan yang
berlaku dalam kehidupan bersama, pernyataan tersebut
merupakan contoh diferensiasi ... .
a.
jenis kelamin
d.
suku bangsa
b.
ras
e.
gender
c.
umur
6.
Diferensiasi agama menimbulkan suatu komunitas atau golongan
yang disebut ... .
a.
umat
d.
kaum
b.
jemaah
e.
pesantren
c.
pemeluk
18
Sosiologi Kontekstual XI SMA/MA
7.
Menurut Al Kroeber, yang termasuk ras Mongoloid adalah ... .
a.
Asiatic Mongoloid
d.
Samin Mongoloid
b.
Alpine Mongoloid
e.
Veddoid Mongoloid
c.
Negrito Mongoloid
8.
Diferensiasi sosial merupakan pengelompokan masyarakat
berdasarkan ... .
a.
penggolongan keturunan d.
krtiteria-kriteria tertentu
b.
tingkatan hierarkis
e.
ciri-ciri khusus
c.
perbedaan sosial
9.
Status sosial yang dicapai sebagai hasil usaha seseorang, disebut ... .
a.
ascribed status
d.
close social status
b.
assigned status
e.
open social status
c.
achieved status
10. Orang yang menduduki lapisan sosial berbeda akan memiliki
sesuatu yang berbeda, yaitu ... .
a.
kehormatan
d.
sosial
b.
simbol status
e.
tata kelakuan
c.
kekuasaan
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban
yang singkat dan jelas!
1.
Identifikasikanlah unsur-unsur dalam struktur sosial menurut
pendapat kalian!
2.
Menurut kalian apa saja ukuran-ukuran yang menjadi indikator
suatu pelapisan sosial?
3.
Apa yang yang kalian ketahui dengan struktur sosial menurut
Soerjono Soekanto?
4.
Sebutkan karakteristik suatu masyarakat disebut bangsa menurut
R Narol!
5.
Identifikasikan jenis-jenis pelapisan sosial yang ada dalam
masyarakat!
Proyek
“Coba kembangkan wawasan produktifitas kalian!
Amati struktur sosial yang ada dalam masyarakat tempat tinggal
kalian! Berikan pendapat kalian tentang struktur sosial yang ada!